Kehamilan dalam Asuhan Kebidanan

Asuhan kebidanan pada ibu hamil adalah sebuah ilmu yang wajib diketahui oleh seorang bidan atau calon bidan (Mahasiswa). Karena seorang bidan merupakan ujung tombak dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI). Salah satu cara untuk menekan angka kematian ibu adalah dengan memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas.

Buku ini berisi tentang konsep dasar asuhan kehamilan, proses adaptasi fisiologi dan psikologi dalam masa kehamilan, menjelaskan diagnosa kehamilan, faktor ibu dan janin dalam kehamilan, dan pencatatan serta sistem rujukan. Pembahasan buku ini disajikan secara baik sehingga pembaca mudah untuk memahami. Semoga bermanfaat.

Penulis : Siti Mudrikatin, S.ST., S.Pd., M.M.
Editor : Achmad Fauzi, M.Si.
Penerbit : Cakrawala Indonesia
ISBN : 978-602-8704-22-9

Manajemen Jasa Pendidikan Kesehatan

Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan berwawasan keunggulan merupakan tantangan pada era globalisasi ini. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia masih memerlukan sumber daya manusia handal dan profesional yang memiliki latar belakang pendidikan kesehatan. Penyelenggara pendidikan kesehatan hendaknya mampu melakukan pembelajaran melalui kurikulum yang berbasis kompetensi, proaktif terhadap perubahan dengan semangat kerja tim dan semangat kompetisi dalam harmoni multikultur. Hal tersebut tentunya harus ditunjang oleh manajemen jasa pendidikan kesehatan yang berkualitas, handal dan profesional.
 

Kualitas layanan jasa pendidikan berkaitan antara mahasiswa, proses belajar dan mengajar, tingkat kemudahan mahasiswa mencari pekerja serta reputasi akademik dari institusi tersebut di mata masyarakat. Dan, buku ini mengkaji tentang pengaruh persepsi mahasiswa terhadap kepuasan layanan jasa edukasi secara partial, dan bagaimana pengaruh persepsi mahasiswa terhadap kepuasan layanan  jasa edukasi secara simultan, serta membuktikan dan menganalisis kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas mahasiswa.

SERBA MENDADAK

Mendadak menjadi politisi hebat. Menebarkan argumentasi melangit di tengah ruang-ruang dialektika yang bukan tempatnya. Berkoar tentang pembenaran atas pengetahuan level A3 tanpa budaya refleksi atas dirinya. Politisi sejati hanya berkata tentang kebenaran, dan bukan pembenaran.

Mendadak menjadi profesor kelas dunia. Menyebut kampus dan ibu kota adalah bagian dari miliknya. Berbicara dengan tutur kata santun bak pesolek nomer wahid. Sejengkal pengetahuan yang dimiliki semerbak perangai tanpa salah. Berkoar tentang keilmuan tanpa dasar. Padahal profesor berkarisma lebih memilih hidup di desa dan mengembangkan potensi daerahnya masing-masing.

Mendadak menjadi kyai tersohor. Seolah punya jutaan santri dan beribu pondok pesantren. Berbicara dengan ayat-ayat, menjualnya untuk kepentingan dirinya dan kelompoknya. Padahal Kyai yang sesungguhnya selalu mengabdikan dirinya pada masyarakat, dengan tutur bahasa yang sederhana dan mudah di pahami.

Segalanya serba paradoks. Hitam dan putih tidak lagi bisa dibedakan. Metamorfosa tanpa lagi menatap sejarah masa lampau. Sejarah yang dibangun atas dasar kesadaran sebagai manusia. Manusia yang sudah tidak mampu lagi memanusiakan manusia. Manusia yang sudah tidak lagi mengenal dirinya. Manusia yang enggan menyapa Pemilik-Nya. fauzing